Sabtu, 31 Maret 2012

Yakin Tuhan, di Tanah Lot


Tanah Lot, pantai dengan deburan ombak yang bisa dibilang besar, karang dimana-mana dengan sebuah pure legendaris diatas karang besar, yang menyimpan pesona mistisnya seindah terpaan Sunrise di pagi hari.

Kuingat tiap kali aku ke Tanah Lot bersama dengan rombongan, maka pemandu wisata akan menyampaikan pesan mistis yang selalu jadi bumbu-bumbu wisata, seperti ketika kita mendengar perkabulan permohonan, saat kita membuang uang receh dibawah patung anak kecil buang air di Vienna. Maka Tanah Lot-pun punya cerita seperti itu, ketika kita membasuh muka dengan air suci yang ada di bawah karang pure, maka awet muda akan jadi milik kita ditambah lagi, apabila kita menyentuh ular belang suci yang juga ada di gua seberang karang, apalagi kalau bukan keinginan kita akan terkabul.

Belajar dari Bali, belajar dari Tanah Lot belajar dari keluarbiasaan alam semesta. Selama ini aku ragu, dengan air suci yang ada di Tanah Lot, beberapa orang memandang bagi seorang muslim sepertiku bersentuhan dengan hal-hal yang dimistiskan seperti itu, adalah bentuk syirik, dan syirik adalah kekurangajaran terbesar seorang muslim yang berani menuhankan selain tuhannya sendiri namun ada ketertarikan lain yang begitu besar mendorongku untuk mempertanyakan, sesuci, sesakti dan seajaib apakah air itu, hingga sekian juta penduduk Bali mengkramatkannya?.

Tanah Lot, pantai dengan deburan ombak yang bisa dibilang besar, karang dimana-mana dengan sebuah Pure legendaris diatas karang besar yang menyimpan pesona mistis seindah terpaan Sunrise di pagi hari.


Demi memenuhi pertanyaan yang kuyakin jika disimpan akan jadi biang penyakit ini, maka kuberanikan diri untuk membasuh muka bahkan meminum air suci yang dimaksudkan. Menakjubkan aku merasakan kesegaran luar biasa, walaupun untuk merasakannya aku harus membayar Rp.1000,- di kotak sumbangan, kurasakan seraup air tawar segar dan dingin. Luar biasa, seketika aku sadar dan bertanya untuk fenomena ini “Bagaimana air tawar yang sedemikian segar bisa mucul di karang yang ada di tengah laut?”. Ajaib…. Inilah jawaban paling sederhana untuk pertanyaanku.

Aku berpikir maka aku ada (Rene Descartes). Maka penerimaannku pada jawaban Ajaib, sama dengan ketiadaanku.

Kembali pada pertanyaanku, darimana air ini berasal. Inilah yang kupikir menjadi cikal-bakal kenapa air ini di ajaibkan oleh  masyarakat Bali. Aku terus berpikir untuk teka-teki ini, hingga kusadari dari kejauhan bahwa Pura dan air ini berada diatas dan dalam sebuah karang besar, yang saking besarnya hingga ditumbuhi lumut, pohon dan berbagai tumbuhan diatasnya. Aku melihat bahwa karang ini jelas lebih berongga dibanding  batu biasa, hingga dia dapat menyimpan air hujan maupun air laut yang kemudian menjadi tawar karena menguap atau terpolarisasi kedalam pori-pori karang, hingga tak heran jika karang ini bisa ditumbuhi pohon dan tumbuhan, bahkan mengeluarkan mata air tawar dibawahnya.

Itu analisaku yang pertama, analisaku yang kedua lokasi karang dengan daratan di sekitar Tanah Lot tidak terlalu jauh, hanya sekitar 10 Meter, saat sedang surut. Maka jika memang ada sungai bawah tanah (artesis) yang berujung ke karang besar, maka keluarnyapun akan tetap tawar, karena tidak sempat tercampur dengan air laut yang asin.

Ahaa….. bagaikan seorang miskin yang baru diberitahu kalau ia menang lotre, tanpa sadar aku bersorak kegirangan. Karena pertanyaanku pada rahasia keajaiban air telah terjawab. Dan lebih lengkap lagi tujuanku ke Bali tercapai.

Oke, kujelaskan logikanya. Bayangkan sebuah suku, yang tidak mengenal penyakit dan obat-obatan, tinggal di dekat hutan, kemudian salah seorang anggota suku pergi kehutan dan kembali dalam kondisi demam, bentol-bentol merah, dan menggigil. Bayangkan apa yang akan dipikirkan oleh orang-orang sukunya, selain menyatakan bahwa ini adalah hasil kutukan dewa hutan.

Logika seperti ini, menjelaskan padaku bahwa manusia menemukan atau percaya Tuhan (sesuatu yang Gaib/Sakti), ketika ia sedang menghadapi rahasia alam yang tak mampu dilogika, seperti air suci di Tanah Lot Bali.

Dengan hati puas, kujelaskan temuanku ini pada ketiga temanku, dengan gaya seorang dosen yang sedang memimpin kuliah lapang dalam mata kuliah “Korelasi antara Tuhan dan Liburan Ke Bali”, dalam bab kenapa manusia harus percaya Tuhan? dengan catatan penting bahwa Tuhan  memang ada.... kenapa? sederhana saja emang ada yang bisa memastikan rahasia alam akan terungkap?. 


1 komentar:

  • Unknown says:
    13 Mei 2014 pukul 01.55

    Semua hanya pada keyakinan anda sendiri. Seperti halnya Angin. Tudak ada yg tau wujudnya tapi anda bisa rasakan hembusannya.

Posting Komentar